Thursday, April 11, 2019

Penanganan Kasus Bullying (Belajar dari kasus Audrey)

Sahabat Berbagi Ilmu, Indoensia saat ini sedang di hebohkan dengan munculnya kasus Bullying atau perundungan terhadap siswa SMP di Pontianak, seluruh mata saat ini menuju pada kasus tersebut, namun kali ini BERBAGI ILMU akan mencoba melihat kasus ini dari sisi yang berbeda, semoga bermanfaat ....

BULLYING
(Belajar dari Kasus Audrey)



Pengertian Bullying
Bullying, atau perundungan merupakan salah satu tindakan penekanan/penindasan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang kepada orang lain ataupun kelompok lainnya dengan maksud mengintimidasi orang atau kelompok tersebut.

Pelaku Bullying biasaya menggunakan kekerasan, ancaman, paksaan ataupun intimidasi terhadap korbannya. 

Motif dari bullying bermacam-macam, dari mulai masalah pergaulan, masalah perebuta hak, dan hingga masalah-masalah kecil dan dianggap sepele.

Bercermin dari kasus bullying Audrey

Semua media sosial beberapa hari ini ramai membahas tentang kasus Bullying Audrey, di mesin pencarian google kasus bullying terhadap audrey menjadi kata paling dicari oleh para penikmat dunia maya, kasus yang ternyata berawal dari saling serang antara pelaku dan korban di media sosial berbuntut pengeroyokan dan terseretnya 12 siswi SMA yang diduga sebagai pelaku bullying.

Masalah audrey ini adalah masalah yang sebenarnya dihadapi oleh banyak remaja Indonesia pada saat ini, kasus Audrey hanya sebagian kecil dari kasus bullying yang banyak terjadi di lingkungan para remaja, dulu mungkin kasus seperti ini di anggap biasa dan takpernah muncul kepermukaan, mungkin sebagian pembaca juga faham bahwa pada era tahun '90an kasus bullying sebenarnya banyak terjadi di kalangan para pelajar, hanya saja baik pelajar maupun lingkungan pada masa itu menganggap bahwa kasus ini merupakan kasus biasa atau dianggap sebagai kasus kenakalan remaja biasa, tapi jauh berbeda dengan saat ini, kasus bullying merupaka kasus yang tidak sederhana lagi, terlebih pada efek yang akan muncul di kemudian hari bagi korban bullying maupun pelaku bullying itu sendiri.

Menurut pengakuan beberapa pelaku saat diinterogasi dan saat konprensi pers bahwa awal mula terjadinya bullying ini apabila dirumuskan dan dirangkum bersumber dari 2 masalah sebagai berikut:
  1. Korban bullying pernah dianggap menghina salah satu keluarga pelaku.
  2. Korban bullying dianggap menghina beberapa pelaku lewat media sosial, dan menurut salah satu pelaku bahwa audrey juga ternyata membully pelaku lewat media sosial.

Pada kesempatan kali ini penulis tidak akan membahas kronologis kasus Audrey, namun kali ini penulis akan mencoba mengajak pembaca untuk melihat kasus ini dari sisi yang lain, kita akan mencoba melihat sebab dan akibat dari permasalahan ini.

Dari kasus bullying terhadap Audrey bisa kita cerna bahwa salah satu awal masalahnya adalah bersumber dari media sosial, menjadi pecinta media sosial merupakan trend ANAK JAMAN NOW, seorang remaja pada saat ini dianggap tidak gaul bila dia tidak memiliki akun media sosial, namun media sosial sebenarnya bisa jadi sebuah senjata yang sangat tajam senjata yang mengangkat seseorang yang asalnya bukan apa-apa menjadi seorang idola, dan sebaliknya dengan media sosial juga harga diri seseorang bisa hancur dan kehilangan akal, bisa kita lihat berapa banyak artis yang berasal dari trend media sosial dan juga bisa kita lihat juga berapa banyak artis yang karirnya hancur hanya gara-gara media sosial?

Kepemilikan akun media sosial bagi remaja terutama yang masih dibawah 15 tahun dibeberapa pihak masih menjadi perdebatan, tingkat kedewasaan dan kematangan berfikir yang belum sempurna menjadi alasan mengapa anak-anak dianggap belum layak memiliki akun media sosial terutama tanpa adanya pengawasan dari orang tua, namun sebagian pihak mendukung kepemilikan akun media sosial oleh anak-anak dengan alasan agar generasi muda tidak GAPTEK (Gagap Teknologi) dan bisa mengikuti perkembangan jaman.

Bila kita telaah pengakuan dari salah satu tersangka bullying terhadap Audrey yang mengaku bahwa Audrey melakukan bullying terhadap dirinya di media sosial menjadikan penulis berfikir lagi, bagaimana sifat dari Audrey sendiri pada kesehariannya? dan bagaimana Prilaku Audrey di Media sosial, serta pertanyaan yang paling besar lagi bagaimana pola pengawasan orang tua Audrey pada media sosial milik anaknya? banyak pertanyaan di benak penulis pada masalah ini, dan pertanyan-pertanyan yang mungkin bila diungkapkan malah menjadi kontrifersi, terlebih pada saat ini hampir seluruh mata memandang bahwa Audrey sebagai korban benar 100%.

Pada tulisan ini penulis tidak mengatakan setuju terhadap tindakan ke 12 orang prilaku, penulis, penulis mengakui bahwa iya untuk kasus kekerasan yang dilakukan oleh ke 12 tersangka penulis yakini bahwa 100% tersangka bersalah karena telah melakukan kekerasan, dan para pelaku harus mempertanggungjwabkan setiap apa yang telah diperbuatnya dan apapun alasannya kekerasan tidaklah dibenarkan, namun pada kesempatan kali ini penulis mengajak kita untuk melihat sebab terjadinya bullying itu sendiri.

apabila kita melihat kass Audrey ini dari sudut pandang yang berbeda maka akan terlihat satu pola kejadian yang mungkin menjadikan pemikiran kita berbeda, terlebih saat kita menempatkan diri kita pada posisi pelaku, dengan menempatkan diri kita pada posisi pelaku menempatkan kita pada dirikita seolah-olah kita pelaku dengan usia yang sama dengan pelaku, lingkungan yang sama, pola didik yang sama, bahkan tingkat ekonomi yang sama maka saya yakin akan terbuka satu sisi yang berbeda, dan saat kita tempatkan diri kita pada sisi korban dengan seolah-olah usia usia kita sama dengan korban maka sayapun yakin anda akan mendapatkan satu pemikiran yang berbeda pula, terlebih apabila kita pernah mengalami masa dan usia remaja seperti mereka.

Dari sudut pandang penulis maka penulis melihat fenomena yang sangat unik pada kasus ini, bila apa yang diungkapkan oleh para pelaku benar adanya maka kasus Audrey ini akan menjadi satu kasus dimana orang yang asalnya benar menjadi salah karena mengambil solusi yang salah atas tekanan yang dideritanya, dan apabila kesaksian para pelaku ini benar pula maka muncul pemikiran bahwa "Korban Bully menjadi Pembully", silahkan pembaca menelaah pemikiran ini dari kacamata pembaca masing-masing, setuju ataupun tidak setuju silahkan anda coment menurut pendapat pembaca, namun demikian dari kasus ini banyak sekali pembelajaran yang dapat kita ambil.

Beberapa pembelajaran yang dapat kita ambil dari kasus ini diantaranya adalah:
  1. Penggunaan media sosial yang tidak bijaksana dapat menjadi masalah yang besar bagi setiap penggunanya.
  2. Perlunya kontrol yang kuat dari lingkungan terhadap pola prilaku remaja yang ada pada saat ini, tentunya kontrol keluarga merupakan tonggak utamanya.
  3. Peran serta semua kalangan dibutuhkan agar maslaah serupa tidak terulang lagi, semua pihak harusnya berani bertanggung jawab dalam masalah ini, pihak pendidik harus bertanggung jawab atas hasil pola didiknya, pihak orang tua jug harus bertanggung jawab atas pola pembentukan pribadi anak sejak dirumahya hingga si anak masuk lingkungan yang lebihbesar, 
  4. Harus adanya wadah ataupun orang yang dapat menerima keluh kesanya dari para remaja jaman sekarang, orang atau wadah tersebut haruslah dapat membuat nyaman dari para remaja tersebut, agar setiap remaja yang bermasalah menjadi tidak segan ataupun sungkan untuk mencurahkan isi hatinya atau menyampaikan permaslahannya pada orang atau wadah tersebut.
  5. Pola pendidikan di Indonesia harus mulai dibenahi, pendidikan karakter harus mulai terus diperbaiki, agar target pembentukn karakter peserta didik menjadi lebih terukur dan dapat tercapai.
Penulis fahami bahwa tulisn ini mungkin menjadi pro dan kontra, namun penulis melihat ada sisi yang salah dan harus dibenahi berdasarkan pada kasus perundungan yang di derita oleh Audrey, dan yang lebih tragisnya lagi pada akhirnya Audrey maupun para pelaku kedepannya dipaksa harus menerima keadaan bahwa Audrey nantinya bukan lagi audrey yang dulu dan demikian para pelaku, selin harus mempertanggung jawabkan perbuatannya di depan hukum merekapun terancam di keluarkn dari sekolah mereka masing-masing, dan tentunya hukuman masyarakat akan lebih menyakitkan daripada hukuman yang dilakukan pemerintah. 

Semoga kasus serupa tidak terjadi lagi di negeri yang seharusnya penuh toleransi ini............









1 comment:

  1. Numpang promo ya Admin^^
    ajoqq^^com
    mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
    mari segera bergabung dengan kami.....
    di ajoqq^^com...
    segera di add Whatshapp : +855969190856

    ReplyDelete

CONTOH SURAT PERJANJIAN KONTRAK KERJA LENGKAP DENGAN PASALNYA

Sahabat BERBAGI ILMU berikut saya sampaikan CONTOH SURAT PERJANJIAN KONTRAK KERJA LENGKAP DENGAN PASAL-PASALNYA , semoga bermanfaat .........