MAKALAH
UPAYA PENANGGULANGAN SAMPAH DI PERKOTAAN
BAB I
PENDAHULUAN
I.A. Latar Belakang
Saat ini permasalahan sampah merupakan
masalah yang serius yang sedang dihadapi oleh seluruh penduduk bumi, hampir di
seluruh negara sampah menjadi sebuah permasalahan besar terutama di
negara-negara maju.
Volume sampah semakin hari semakin
bertambah, seiring dengan laju pembangunan dan perkembangan jaman, penambahan
penduduk bumi yang terus meningkat, pola dan gaya hidup penduduk bumi yang
terus mengalami perubahan, industry yang terus berjamur menjadi penyumbang
terbesar bertambahnya volume sampah.
Banyak sekali maslah-masalah yang timbul
akibat dari sampah yang sulit untuk di kendalkan, dari mulai masalah kesehatan,
masalah sosial hingga masalah ekonomi dan kesejahteraan, dan masalah-masalah
ini hingga sekarang masih menjadi momok yang menarik untuk dibahas.
Berbagai upayapun dilakukan untuk
menangani permasalahan sampah, terutama permasalahan sampah di perkotaan,
tiap-tiap negara mengupayakan solusi untuk permasalahan sampah di kota-kota
besar, dan pada kesempatan kali ini penulis akan mencoba mengupas sedikit
tentang “Upaya penanggulangan sampah di perkotaan.”
I.B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk:
- Memahami permasalahan sampah di perkotaan.
- Memahami usaha dan upaya dalam menangani permasalahan sampah di perkotaan.
I.C. Ruang Lingkup Bahasan
1.
Sampah dan berbagai jenis sampah
2.
Permasalahan sampah di perkotaan
3.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk menangani permasalahan sampah di perkotaan.
BAB II
PEMBAHASAN
II.A. Pendahuluan
Sampah bukan hal baru lagi bagi kita,
setiap kegiatan akltifitas manusia yang melibatkan bend pada dasarnya bisa
menghasilkan sampah, sampah merupakan benda yang menjadi sisa dari barang yang
kita pakai atau konsumsi, baik itu berupa benda mati ataupun benda yang berasal
dari mahluk hidup.
Disadari ataupun tidak disadari setiap
dari kita berperan dalam produksi sampah, contoh kecilnya saja ketika kita
makan, sisa-sisa bahan makanan yang kita makan maka akan menghasilkan sampah,
dari mulai sisa makanan saat di produksi ataupun setelah makanan itu masuk
kedalam perut kita dan keluar dari pencernaan kita.
Perkembangan populasi manusia dimuka
bumi yang terus meningkat berbanding lurus dengan volume sampah yang di
hasilkan, sejak kita lahir sampai kita meninggalpun dari tiap-tiap manusia
pasti menghasilkan sampah, secara sederhana waktu kita lahir dihari pertama
kita memakai popok atau pampers, dan popok atau pempers itupun pada akhirnya
menjadi sampah, dan saat kita meninggal pakaian ataupun kafan yang kita gunakan
sebagai pembungkus badan kita pada saat meninggal juga akhirnya menjadi sampah.
Dari uraian di atas maka jelas dan wajar
apabila meningkatnya jumlah sampah yang ada dimuka bumi akan berbanding lurus
dengan peningkatan populasi manusia di bumi ini, dan dari hari kehari volume
sampah yang ada dimuka bumi ini semakin merepotkan, banyak masalah yang timbul
akibat dari menumpuknya sampah, dari mulai masalah kesehatan hingga masalah
sosial serta ekonomi, dan masalah sampah ini menjadi semakin pelik karena
jumlah sampah yang meningkat terus dari hari kehari sedangkan luasnya muka bumi
tidak bisa bertambah luas.
Masalah sampah ini tentunya bukanhanya
menjadi masalah bagi sebagian pihak saja atau hanya masalah pemerintah saja
tapi juga menjadi masalah bagi seluruh umat manusia, berbagai cara dilakukan
oleh umat manusia untuk menangani permasalahan sampah, dari mulai cara
sederhana hingga cara yng modern dengan memanfaatkan berbagai teknologi, namun
demikian, hingga hari ini sepertinya belum ada cara yang efisien dalam
menangani sampah secara sempurna dan tuntas.
Berbagai pihak dilibatkan dalam
menangani sampah yang ada disunia ini, dan semua elemen masyarakat dihimbau
untuk berperan serta dalam menangani permasalahan sampah yang ada.
II.B. Sampah dan berbagai jenis
sampah
Banyak sekali
jenis-jenis sampah yang ada dimuka bumi, namun secara garis besar sampah
berdasarkan sifatnya dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
- Sampah Organik (degradable)
- Sampah Anorganik (undegradable)
Sampah
organik adalah sampah yang berasal dari sisa-sisa mahluk hidup (hewan maupun
tumbuhan), dan sampah organic adalah sampah yang mudah di urai karena asal
sampah tersebut berasal dari mahluk hidup, contoh sampah organik diantaranya
adalah: sampah sisa sayuran, sampah sisa makanan, sampah sisa pohon-pohon
(Daun, ranting, dll)
Sedangkan
sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari benda mati dan sulit untuk
terurai, contoh sampah anorganik adalah; sampah elektronik, sampah plastic,
sampah besi, dan lain-lain.
Pada
dasarnya masalah sampah organik lebih mudah untuk ditangani, namun sampah anorganik cukup sulit untuk
ditangani, karen sampah organic mudah terurai dengan sendirinya sedangkan
sampah anorganik sulit untuk terurai dan bahkan sebagian sampah anorganik ada
yang tidak dapat terurai secara alami.
Berdasarkan
bentuknya, sampah dibedakan menjadi beberapa jenis sampah berdasarkan
bentuknya, diantaranya:
- Sampah Padat.Sampah padat adalah sampah yang memiliki sifat dan bentuk padat, seperti sampah plastik, sampah daun-daunan, sampah ranting-ranting pohon, sampah sisa-sisa material bangunan, sampah barang-barang elektronik.
- Sampah Cair.
- Sampah cair merupakan sampah yang memiliki sifat bentuk cair, seperti limbah-limbah industri, sampah sisa obat-obatan cair, sampah kimia cair, dan lain-lain.
Adapula sampah yang
berbentuk gas namun pada saat ini tidak digolongkan kepada jenis sampah dan
lebih banyak disebut sebagai sumber polusi, seperti gas sisa pembakaran, gas
knalpot kendaraan, dan lain-lain.
Untuk sampah padat
sendiri dapat dikelompokan menjadi 2 kelompok, yaitu:
- Sampah Biodegradable
- Sampah non-biodegradable
Sampah
biodegredable adalah sampah adalah sampah yang dapat terurai secara sempurna
secara proses biologi, baik dengan aerob maupun an aerob, seperti sampah
sisa-sisa makanan, sampah dapur, sampah sisa perkebunan maupun pertanian.
Sedangkan
sampah non-biodegradable adalah sampah yang tridak dapat terurai sempurna
secara biologi, baik secara aerob maupun an-aerob, contoh dari sampah ini
diantaranya adalah sampah plastic, sampah sterofoam, sampah besi, sampah
sisa-sisa barang elektronik, dan lain-lain.
Dilihat
dari sumbernya maka sampah bisa dibagi kembali menjadi beberapa sumber sampah,
diantaranya adalah:
a.
Sampah Manusia.
Sampah
manusia adalah sampah yang keluar dari tubuh manusia dan yang dihasilkan dari
segala kegiatan tubuh manusia,seperti kotoran dan urine.
b.
Sampah Konsumsi.
Sampah
konsumsi adalah sampah yang dihasilkan dari kegiatan konsumsi manusia, seperti
sampah sisa makanan, sampah plastic sisa pembungkus makanan, dan lain-lain.
c.
Sampah Nuklir.
Sampah
nuklir adalah sampah yang berasal dari kegiatan peroduksi nuklir maupun hasil
dari efek nuklir, sontoh sampah nuklir diantaranya uranium dan thorium, sampah
hasil nuklir ini merupakan sampah yang paling berbahaya dan mematikn bagi
seluruh mahluk hidup.
d.
Sampah Industri.
Sampah
industry adalah sampah yang dihasilkan dari kegiatan industri, seperti sampah
cair sisa pembuangan industri, sampah kimia dari sisa kegiatan industry (raksa,
pewarna kimia, ampas sisa ahsil produksi)
e.
Sampah Tambang.
Sampah tambang adalah
sampah yang muncul sebagai imbas dari kegiatan pertambangan, contohnya: air
raksa sisa penambangan emas,
Sampah-sampah yang
dihasilkan oleh industry biasanya jauh lebih berbahaya dari sampah yang
dihasilkan dari rumah tangga, karena sampah-sampah industry banyak yang
menggunakan bahan maupun zat kimia yang notabene berbahaya bagi kehidupan
manusia maupun mahluk hidup lainnya.
Untuk menangani dan
pengelolaan sampah-sampah dan limbah industri pihak pemerintah biasanya
menetapkan ketentuan-ketentuan tertentu yang harus dipatuhi oleh para pelaku
industry, namun demikian pada kenyataannya para pelaku industry kerap kali
nakal dalam pengelolaan sampah dan limbah industry yang mereka kelola, pada
prakteknya kecurangan-kecurangan sering terjadi dilapangan, seperti larangan
membuang limbah cair ke sungai, walau dilarang tetap saja banyak para pelaku
industry membuang limbah cair sisa industrinya kesungai, yang mengakibatkan
rusaknya ekosistem yang ada di sungai, seperti halnya terjadi di sungai
Citarum, para pelaku industry di Bandung banyak yang membuang limbahnya baik
padat maupun cair ke sungai, hingga akhirnya ekosistem sungai citarum menjadi
rusak, semua ikan yang ada di Sungai Citarum mati, dan hampir tidak ada lagi
hewan maupun tumbuhan air yang dapat bertahan hidup di sungai citarum, dan saat
ini citarumpun disematkan menjadi salahsatu sungai terkotor didunia.
II.C. Permasalahan sampah di
perkotaan
Permasalahan sampah makin terasa di
daerah perkotaan, bagaimana tidak dengan keadaan penduduk perkotaan yang begitu
padat, serta lahan yang terbatas membuat permasalahan sampah sangat terasa.
Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah
di tiap negara di dunia maupun di Indonesia untuk menangani permasalahan sampah
diperkotaan, bahkan jumlah uang yang dikeluarkanpun tidak sedikit hanya untuk
menangani permasalahan sampah.
Banyak sekali permasalahan yang timbul
akibat dari sampah, masalah-masalah tersebut menjadi efek domino bagi kehidupan
manusia, dengan masalah sampah akhirnya muncul masalah-masalah lainya, dari mulai
permsalahan kesehatan, ekonomi, sosila, maupun budaya.
Masalah sampah berpengaruh pada
kehidupan ekonomi masyarakat, diantarnya adalah dengan munculnya permasalahan
sampah maka dibutuhkan biaya untuk menangani permasalahan tersebut, dan dana
yang dikeluarkan tidak sedikit contohnya saja untuk menangani permasalahan
sungai citarum melalui program CITARUM HARUM tahun 2019 ini pemerintah akan
mengeluarkan dana sebesar Rp.605 Milyar, dan jumlah itu bisa terus bertambah
apabila permasalahan citarum belum bisa terselesaikan dengan baik, dengan
demikian keadaan ekonomipun menjadi terpengaruh karena harus ada dana yang
dikeluarkan untuk menangani permasalahan yang diakibatkan sampah, demikian pula
pemerintah DKI Jakarta yang harus mengeluarkan dana milyarn setiap tahunnya
hanya untuk menangani pembuangan sampah ke TPA Bantar gebang, padahal apabila
tidak ada masalah sampah tentunya dana sebesar itu bisa dimanfaatkan untuk
kegiatan perbaikan ekonomi masyarakat.
Masalah sampah juga berpengaruh pada
kehidupan sosial masyarakat, sebagai contohnya orang-orang yang berada di
tempat pembuangan sampah dan terpaksa harus menerima lingkungannya menjadi
tempat pembuangan sampah sering terjadi konflik sosial, contoh kasusnya adalah
kejadian di TPA Bantar Gebang Bekasi, masyarakat TPA Bantar Gebang – Bekasi
sempat menolak masuknya mobil-mobil sampah yang mengangkut sampah menuju TPA
Bantae Gebang, konflikpun terjadi antara pihak yang mendukung keberadaan TPA
Bantar Gebang dan pihak yang menolak keberadaan TPA Bantar Gebang.
Masalah sampah juga berpengaruh pada
budaya masyarakat, banyak budaya masyarakat yang lambat laun mulai berubah
contoh kecilnya, pada jaman dulu sudah menjadi budaya masyarakat memanfaatkan
sungai untuk menjadi lahan hidup maupun untuk membantu memenuihi kebutuhan
hidupnya, contohnya jaman dulu masyarakat menjadikan sungai sebagai lahan untuk
mencari ikan, untuk mencuci pakaian maupun alat-alat lainnya, ataupun
menjadikan sungai sebagai sarana penyedia air bersih namun saat ini sudah sulit
menjadikan sungai sebagai penopang hidup, sungai-sungai yanga da di perkotaan
pada khususnya sudah hampir semuanya tercemar, permukaan sungai dipenuhi oleh
sampah-sampah, ikan-ikan tidak lagi dapat hidup di sungai, sehingga budaya
mencuci disungai, memancing di sungai sudah mulai hilang dan nyaris dilupakan,
budaya menjala ikan di sungai sudah hampir hilang, budaya mandi di sungai sudah
mulai punah dan keadaan sungai yang indah, bersih dan menjadi topangan hidup
kini hanya tinggal cerita saja.
Masalah sampah berpengaruh pada
kesehatan, tentusaja ini sudah pasti diketahui kita bersama, bahwa sampah
berpengaruh besar pada kesehatan kita, dengan adanya sampah maka muncul
berbagai penyakit yang dapat menyerang manusia yanga da di sekitarnya, dari
mulai penyakit pencernaan, hingga penyakit kulit, bahkan sampah-sampah industry
ada yang bisa mengancam hidup manusia, begitu pula sampah tambang yang banyak
menggunakan bahan-bahan kimia.
Dan berikut adalah beberapa masalah yang
timbul diakibatkan oleh sampah di perkotaan, diantaranya:
1. Munculnya
berbagai penyakit akibat sampah, seperti: Diare, Gatal-gatal pada kulit,
Infeksi, dan penyakit lainnya.
2. Hidupnya
binatang dan tumbuhan yang bisa membahayakan kesehatan masyarakat, diantaranya
Penyakit yang diakibatkan oleh jamur, lalat dan nyamuk.
3. Rusaknya
tatanan ekosistem yang ada, contohnya: Rusaknya ekosistem laut akibat banyaknya
sampah yang dibuang ke laut, rusaknya ekosistem sungai akibat sungai telah
dipenuhi oleh sampah.
4. Terjadinya
pencemaran lingkungan, baik air, tanah mapun udara yang diakibatkan oleh
sampah.
5. Timbulnya
konflik sosial, dengan keberadaan sampah bisa menjadi salah satu penyebab
munculnya konflik diantara masyarakat, misalkan pola membuang sampah yang salah
menjadi slaah satu sumber masalah dimasyarakat, contoh kecilnya adalah
kebiasaan membuang sampah di lahan-lahan kosong yang ada di lingkungan
masyarakat perkotaan, hal ini tentu saja bisa memicu konflik antara pemilik
lahan dan masyrakat yang membuang sampah.
6. Sampah
dapat memicu timbulnya bencana, misalkan bencana banjir, bencana banjir di
Jakarta sering terjadi salah satu penyebabnya adalah sampah, dimana
sampah-sampah memenuhi saluran air dan menyumbat saluran air sehingga laju air
tidak lancar dan menyebabkan banjir.
Permasalahan sampah diperkotaan semakin
hari semakin besar, semua pihak terus berfikir keras mencari solusi atas
permasalahan-permasalahan sampah diperkotaan, dana yang tidak sedikitpun harus
dipersiapkan guna penanganan sampah diperkotaan.
II.D.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk menangani permasalahan sampah di perkotaan.
Seperti yang telah penulis sampaikan
pada bagian-bagian sebelumnya, bnyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah
maupun masyarakat untuk menangani permalsahan sampah terutama di daerah
perkotaan, dan berikut adalah beberapa upaya yang dilakukan oleh pemerintah
maupun masyrakat untuk menangani permasalahan sampah, diantaranya:
1. Memberikan
informasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pola hidup sehat.
Contohnya: pemerintah
melalui keenterian pendidikan menjadikan masalah budaya hidup sehat sebagai
salah satu bagian dari muatan pendidikan, dari mulai SD hingga SMA ada tema
pelajaran yang mengupas tentang masalah sampah dan lingkungan hidup.
2. Membudayakan
program 0% sampah.
Program ini digagas
pertama kali oleh negara Jepang, seperti yang kita ketahui Jepang merupakan
negara dengan teknologi yang sangat maju, di Jepang dicanangkan budaya 0%
sampah, berbagai kemasan makananpun saat ini di jadikan objek penelitian agar
di kemudian hari makanan-makanan tersebut tidak menjadi sumber sampah dan
jumlah makanannyapun bisa jadi efisien, bahkan di jepang sudah ada satu
penemuan dimana pembungkus makanan bisa dimakan dan tidak perlu dibuang,
pembungkus makanan tersebut terbuat dari serat agar-agar halus namun kuat dan
dapat dimakan berbarengan dengan makanan yang dibungkusnya.
3. Mengurangi
penggunaan barang-barang dan bahan yang sulit terurai, contohnya dengan gerakan
anti penggunaan plastik, program ini merupakan salah satu program yang sudah
mendunia, dimana para konsumen tidak lagi meminta plastik kepada para penjual
hanya untuk membungkus barang yang dibelinya, adapun bila terpaksa harus
menggunakan kantong plastik maka konsumen tersebut dikenakan biaya tambahan,
dan para konsumen dibiasakan untuk membawa kantong belanjaannya sendiri ketika
akan berbelaja ke swalayan ataupun ke pasar.
4. Meningkatkan
teknologi daur ulang, teknologi daur ulang saat ini terus dikembangkan,
berbagai teknologi terus dikembangkan untuk menangani dan melaksanakan system
daur ulang terhadap sampah, misalkan teknologi pengolahan sampah plastic,
sampah-sampah plastic di daur ulang dan di jadikan sebagai bahan untuk membuat
barang-barang baru, atau teknologi pendaur ulangan sampah kaca, dimana
kaca-kaca bekas dilebur kembali dan digunakan untuk membuat barang-barang
dengan bahan kaca yang terbarukan.
5. Pemanfaatn
bio teknologi, dengan memanfaatkan bio teknologi sampah-sampah yang dapat di
daur ulang di ubah menjadi kompos dengan bantuan bakteri pengurai, dan
sampah-sampah organik dapat diuraikan lebih cepat, hasil dari sampah yang
dijadikan kompos dimanfaatkan untuk menjadi pupuk bagi pertanian, perkebunan
maupun kebutuhan lainnya.
6. Menegmabangkan
program 3R (Reduce, Reuse, Recycle),
program ini adalah program yang dilaksanakan di seluruh dunia saat ini, Reduce
berarti mengurangi penggunaan benda-benda yang dapat merusak lingkungan,
seperti mengurangi pengunaan sterofoam ataupun mengurangi peggunaan plastic,
Reuse berarti memanfaatkan kembali barang-barang yang sudah digunakan, misalkan
menymbangkan barang-barang bekas yang layak pakai kepada orang-orang yang
membutuhkan, dan Recycle berarti mendaur ulang, misalkan memanfaatkan
sampah-sampah dapur untuk menjadi pupuk kompos, atau plastic-plastik bekas
kemasan dibentuk menjadi barang-barang yang bermanfaat, misalkan botol plastik
bekas dimanfaatkan menjadi pot bunga.
BAB
III
PENUTUP
III.A.
Kesimpulan
Sampah
merupakan sisa-sisa dari alat-alat pemuas kebutuhan manusia, sampah sangatlah
berpengaruh besar bagi kehidupan manusia, banyak sekali dampah negatif yang
timbul akibat dari sampah di perkotaan.
Masalah
sampah ini tentunya bukanhanya menjadi masalah bagi sebagian pihak saja atau
hanya masalah pemerintah saja tapi juga menjadi masalah bagi seluruh umat
manusia, berbagai cara dilakukan oleh umat manusia untuk menangani permasalahan
sampah, dari mulai cara sederhana hingga cara yng modern dengan memanfaatkan
berbagai teknologi, namun demikian, hingga hari ini sepertinya belum ada cara
yang efisien dalam menangani sampah secara sempurna dan tuntas.
III.B.
Saran
Sebagai generasi
penerus bangsa maka kita harus berperan serta dalam upaya penanggulangan
sampah, upaya penanggulangan sampah bisa kita mulai dari hal yang terkecil dan
yang paling penting adalah dimulai sejak dini agar nanti kit terbiasa hidup
sehat dan tanpa sampah.
No comments:
Post a Comment