Wednesday, April 10, 2019

MAKALAH PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN KELAS DAN PENDEKATANNYA

sahabat BERBAGI ILMU, kali ini kami akan membagikan MAKALAH yang berjudul PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN KELAS DAN PENDEKATANNYA semoga makalah ini bermanfaat terutama bagi para mahasiswa calon pendidik.



BAB I
PENDAHULUAN
I.A. Latar Belakang
Pengelolaan kelas menjadi satu hal yang sangat penting, dalam sistem belajar mengajar, kemampuan pengelolan kelas tentunya harus dimiliki oleh seorang pengajar, dalam pengelolaan kelas tentunya seorang guru memegang peranan penting terlaksananya pengelolaan kelas yang baik.
Seperti istilah Guru adalah orang yang harus di gugu dan ditiru, tentunya istilah ini bukanlah istilah yang sekedar pepesan kosong, seorang guru harus bisa menjadi seorang yang layak di gugu (diikuti perintahnya) dan ditiru, ini selaras dengan dasar pemahaman prinsip pengelolaan kelas, seorang guru harus dapat menguasai dan mengendalikan kelasnya, sehingga pemahaman akan prinsip-prinsip pengelolaan kelas menjadi sangat penting untuk di fahami dan dikuasai oleh seorang guru.
Dengan memahami cara pengelolaan kelas maka diharapkan para peserta didik dapat maksimal menerima ilmu yang disampaikan oleh gurunya, dan guru diharapkan dapat maksimal menyampaikan ilmu kepada anak didiknya.
Perinsip-prinsip pengelolaan kelas bukan hanya untuk di fahami saja, namun lebih daripada itu, selain di ketahui dan di fahami oleh seorang guru maka prinsip-prinsip pengelolaan kelas inipun harus di praktekan oleh seorang guru dalam melaksanakan kegiatan mengajar di dalam kelas.
Dengan begitu besarnya manfaat dari pemahaman akan prinsip-prinsip pengelolaan kelas dan pendekatannya, maka penulis akan membahas hal tersebut pada makalah yang penulis susun kali ini.
I.B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
  1. Memahami tentang prinsip-prinsip pengelolaan kelas dan pendekatannya.
  2. Memahami manfaat dari prinsip-prinsip pengelolaan kelas

I.C. Ruang Lingkup Bahasan
Ruang lingkup bahasan dalam makalah ini adalah:
  1. Pengertian prinsip pengelolaan kelas.
  2. Prinsip-prinsip dalam pengelolaan kelas dan pendekatannya.
  3. Manfaat penerapan prinsip-prinsip pengelolaan kelas.




BAB II
PEMBAHASAN

II.A. Pengertian Prinsip Pengelolaan Kelas
Kata pengelolaan sendiri memiliki persamaan arti dengan manajemen, didalam kamus umum bahasa Indonesia (1958:412) disebutkan bahwa pengelolaan berarti penyelenggaraan, berdasarkan pada perbandingan asal kata pengelolaan yang berarti manajemen maka dapat kita simpulkan bahwa, pengelolaan adalah kegiatan penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu yang di kelolah dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efesien, pengelolaan juga diartikan sebagai kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan kegiatan orang lain (Oemar hamalik 1986:18).
Pengelolaan kelas merupakan kemampuan dari seorang guru untuk mengendalikan kondisi kelas yang kondusif dan sesuai dengan harapan dan peraturan sistem pengajaran yang baik, banyak sekali permasalahan dan kendala yang dihadapi oleh seorang pengajar dalam melaksanakan kewajibannya mengajar di dalam kelas, dan permasalahan-permasalahan tersebut tentunya harus di tangani oleh seorang pengajar, masalah-masalah tersebut muncul dari dalam maupun luar pribadi pengajar tersebut, dan untuk menangani permasalahan-permasalahan tersebut maka seorang pengajar harus memahami cara mengelola kelas.
Cara mengelola kelas ini meliputi cara mengatur peserta didik, serta cara mengatur pendidik itu sendiri, dan objek dari pengelolaan kelas ini sudah tentu adalah guru dan siswa, dimana guru sebagai pengendali dan siswa sebagai objek yang dikendalikannya.
Permasalahan saat mengajar di dalam kelas bukanlah suatu masalah yang ringan, terutama bagi para guru pemula, banyak msalah yang muncul saat mengajar di dalam kelas, msalah yang muncul dari peserta didik itu sendiri bersumber dari 2 sumber yaitu:
1.   Sumber Internal peserta didik
Masalah internal peserta didik adlah masalah yang muncul dari pribadi peserta didik itu sendiri, masalah yang bersumber dari internal peserta didik biasanya merupakan permasalahan sifat, emosi, pikiran dan prilaku dari peserta didik itu sendiri, dan masalah internal peserta didik ini contohnya adalah kebiasaan seorang peserta didik yang tidak dapat konsntrasi dalam menerima ilmu, atau peserta didik yang memiliki kemampuan yang kurang baik dalam menyerap ilmu yang disampaikan oleh pendidik, tentunya maslaah ini merupakan masalah yang muncul dari pribadi peserta didik masing-masing.
2.   Sumber Eksternal peserta didik
Sumber ganggauan yang berasal dari eksternal  peserta didik ini adalah masalah gangguan yang memang muncul dari luar pribadi seorang peserta didik, bisa jadi dari rekannya sesame pelajar ataupun dari lingkungan dekat lokasi dimana mereka belajar, contoh masalah yang bersumber dari eksternal peserta didik diantaranya adalah malasah rekan peserta didik lainnya yang senang mengganggu konsentrasi siswa lainnya, ataupun contoh lainnya adalah lingkungan di sekitar tempat berlangsungnya kegiatan  belajar mengajar merupakan tempat yang ramai sehingga siswa yang sedang menerima pelajaran menjadi tergnggu karena sulit konsntrasi dalam belajar akibat dari ramai atau berisiknya lingkunan di sekitar kelas.
Untuk menangani berbagai masalah yang muncul tersebut maka pengelolaan kelas menjadi salah satu hal yang menentukan dalam suksesnya target dari kegiatan belajar mengajar.
Masalah-masalah dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sulit untuk di tangani namun bukan hak yang mustahil untuk menangani permasalah-permasalahan ini.
Dari uraian di atas maka dapat kita simpulkan secara sederhana bahwa pedoman sebagai usaha pengelolaan kelas atau prosedur yang teratur (termanage) dalam melaksanakan  penguasaan kelas, sedangkan pendekatannya mengandung makna cara-cara alternatif yang dapat dilaksanakan dalam usaha pengelolaan kelas.
Dan secara spesifik pengelolaan kelas berarti hal-hal yang dapat dijadikan pedoman saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar, hingga dengan melaksanakan pedoman pengelolaan kelas tersbut diharapkan seorang pendidik dapat melaksanakan kegiatan mengajarnya dengan efektif, efisien dan lebih terarah.
II.B. Prinsip-prinsip dalam pengelolaan kelas dan pendekatannya
Salah satau hal yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah keterampilan dalam pengelolaan kelas, banyak guru yang cerdas dan benar-benar menguasai setiap materi dalam studinya namun menjadi sia-sia kala guru tersebut tidak memiliki keterampilan dalam mengelola kelas, dan untuk mewujudkan keterampilan dalam pengelolaan kelas maka seorang guru seharusnya faham tentang prinsip-prinsip pengelolaan kelas dengan pelaksanaan pendekatannya.
Seperti yang telah penulis bahas sebelumnya bahwa prinsip-prinsip dalam pengelolaan kelas menjadi salah satu hal yang penting untuk di ketahui dan dilaksanakan oleh seorang pengajar, peran serta guru dalam mengendalikan kelasnya menjadi sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, terwujudnya suasana belajar yang kondusif semuanya berawal dari peran serta guru, dan untuk mewujudkan hal tersebut maka seorang guru harus mengetahui dan memahami serta melaksanakan prinsip-prinsip pengelolaan kelas dan pendekatannya.
Prinsip pengelolaan kelas erat kaitannya dengan tingkat kedewasaan dan pola fikir seorang guru, dan tingkat kematangan berfikir dan kedewasaan seorang guru jelas menjadi penentu karena yang dihadapi seorang guru adalah sekumpulan orang-orang yang tingkat kedewasaannya seharusnya tidak lebih dari gurunya, sehingga tingkat kedewasaan berfikir dan mental seorang guru adalah hal pertama yang harus di persipakan sebelum seorang guru turun mengajar, dan jangan sampai anak didiknya memiliki tingkat kedewasaan berfikir melebihi gurunya, namun bukan berarti tingkat kedewasaan guru ini menimbulkan garis yang tebal antara guru dan anak, sehingga seorang anak menjadi takut pada gurunya dalam artian yang berbeda, segan bukan berarti takut, seorang guru hrus di segani dan bukan ditakuti, sehingga seorang guru tidak perlu galak di kelas hanya untuk disegani oleh siswanya.
Kondisi dan pola belajar yang hangat, interaktif, nyaman dan efektif merupakan salahsatu keadaan kegiatan belajar yang diharapkan oleh guru maupun siswanya, dan untuk mewujudkan hal tersebut maka pola pendekatan guru terhadap anak hrus dilaksanakan, dan adapun prinsip-prinsip pengelolaan kelas dan pola pendekatan-pendekatan yang diharapkan tersebut diantaranya:
1.      Hangat, akrab dan antusias.
Kondisi bekajar yang hngat, akrab merupakan salah satu kondisi yang diharapkan oleh guru maupaun siswa, guru yang mengajr dengan hangat dan akrab akan memicu antusiasme murid untuk belajar dan menyimak apa yang disampaikan oleh gurunya, namun demikian hangat dan akrabnya antara guru dan siswa sendiri tentunya harus diimbangi dengan menjaga etika antara guru dan siswa.
2.      Tantangan yang terukur.
Adanya tantangan yang terukur dan sesuai dengan kurikulum dapat memunculkan gairah belajar yang lebih kuat pada diri siswa, dengan adanya tantangan inipun akan mematangkan materi yang disampaikan oleh guru kepada siswanya, serta tantangan inipun dapat menjadikan seorang siswa jauh lebih matang dalam mengolah pikrannya, namun tantangan itu sendiri harus terukur dan tidak ngawur serta tentunya sesuai dengan bahasan dalam pengajaran yang disampaikan.
3.      Bervariasi.
Pola pendekatan mengajar yang bervariasai cukup membantu kondusifitas dan efisiensi dalam kegiatan mengajar, variasi dalam mengajar ini akan membuat siswa didik tidak merasa jenuh saat mengikuti kegiatan belajar mengajar.
4.      Interaktif.
Pola didik yang interaktif menjadikan suasana belajar mengajar menjadi lebih hidup, dalam kegiatan belajar mengajar yang interaktif menjadikan siswa berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar, dalam hal ini siswa tidak ahnya mendengar dan menyimak namun dituntut untuk berperan aktif dalam pembahasan materi, dan dengan pola interaktif ini akan menjadikan siswa jauh lebih faham pada materi dan juga merasa lebih dihargai.
5.      Fleksibelitas/keluwesan.
Dalam pendekatan pengelolaan kelas salah satu upayanya adalah keluwesan atau sifat fleksibel dari seorang guru, dalam hal ini guru dituntut untuk mengajar dengan luwes dan tidak kaku, guru menjadikan suasana kelas yang nyaman, dan gurupun memberika kesempatan kepada siswanya untuk menyampaikan pendapatnya, sehingga sesuai dengan poin sebelumnya yaitu interaktif akan terwujud dengan baik.
6.      Menekankan pada hal yang positif.
Peran serta guru disini menjadi sangat penting, dalam kegiatan mengajar guru harus dapat mengarahkan siswa pada hal yang positif, baik sikap positif, tindakan positif, maupun pola fikir yang positif, ketika siswa diprediksa akan berfikir negatif pada satu bahasan materi maka sudah menjadi kewajiban dari seorang guru untuk mengarahkan siswa baik secara berfikir, bersikap maupun bertindak pada hal yang positif, sehingga manfaat ilmu yang mereka dapat merupakan ilmu yang bermanfaat.
7.      Penanaman disiplin.
Penanaman disiplin menjadi salah satu kunci dari pendekatan pengelolaan kelas, penanaman disiplin harus dimulai dari pengajar terlebih dahulu, seorang guru harus lebih disiplin daripada siswanya, dengan menunjukan kedisiplinan dari seorang guru maka siswapun akan menjadi segan, dan setiap ucapan ataupun tindakan dari gurunya akan lebih berpengaruh dan lebih di dengar oleh siswanya.

Dalam buku “administrasi pendidikan” (1969) Menurut L.Gulick (seorang ahli dari Amerika Serikat) mengatakan bahawa ada 7 unsur administrasi diantaranya:
1.      Planning (pererncanaan)
2.      Organizing (pengorganisasian)
3.      Staffing (kepegawaian)
4.      Directing (pengarahan)
5.      Coordinating (pengkoordinasian)
6.      Controling (Pengawasan)
7.      Reporting (Pelaporan)
Dengan pelaksanaan dan pemahaman pada prinsip-prinsip pengelolaan kelas yang baik maka diharapkan target utama dari pelaksanaan pendidikan dapat sesuai dengan harapan, dan tentunya dalam hal ini siswa didik beserta guru menjadi objek dan sekaligus subjek.
II.C. Manfaat penerapan prinsip-prinsip pengelolaan kelas
Masalah pengelolaan kelas bukan merupakan hal yang ringan, aka nada banyak tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan pengelolaan kelas, masalah yang muncul dari dalam maupun dari luar lingkungan kelas, namun demikian pemahaman dan pengelolaan serta pelaksanaan prinsip-prinsip pengelolaan kelas tetaplah menjadi hal yang sangat penting untuk dilaksanakan karena banyak manfaat didalamnya.
Menurut Thomas Gordon (1990:29), mengatakan bahwa hubungan antara guru dan siswa dianggap baik apabila memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.      Keterbukaan.
Dalam hal ini guru dan siswa saling terbuka dalam menyampaikan pendapat maupun dalam menerima ilmu yang positif.
2.      Tanggap.
Seorang guru harus tanggap, mau menerima masukan dari siswa selama masukan tersebut baik dan benar, dan tidak egois.
3.      Saling ketergantungan.
Guru dan siswa secara langsung maupun tidak langsung akan merasa saling ketergantungan, dalam hal ini secara sederhana bisa kita lihat, guru tidak mungkin mengajar apabila tidak ada siswa yang di ajarnya, demikian pula sebaliknya.
4.      Kebebasan.
Kebebasan disini dalam artian kebebasan yang diatur dengan etika dan tatatertib yang berlaku dilingkungan sekolah, kebebasan ini meliputi kebebasan berpendapat, kebebasan berfikir dan kebebasan menyampaikan ide-ide.
5.      Saling memenuhi kebutuhan.
Pada fase saling mememnuhi kebutuhan maka kedua belah pihak baik guru maupun siswa akan saling menerima keuntungan, kebutuhan guru untuk dapat diterima segala ilmu yang disampaikannya akan terpenuhi demikian pula kebutuhan siswa akan ilmu pengetahuan akan tercukupi.
Pengetahuan tentang prinsip-prinsip pengelolaan kelas tentunya memiliki banyak manfaat, dan manfaat ini akan terasa apabila seorang guru dapat memahami dan melaksanakan pendekatan-pendekatan prinsip engelolaan kelas, dan berikut adalah beberapa manfaat dari penerapan prinsip-prinsip pengelolaan kelas, diantaranya:
1.      Kondisi kegiatan belajar mengajar lebih kondusif.
2.      Kondisi belajar mengajar lebih efektif.
3.      Siswa lebih mudah mencerna pelajaran yang disampaikan oleh guru.
4.      Guru lebih mudah menguasai kondisi kelas.
5.      Memupuk sifat mandiri pada siswa.
6.      Terjalin kerjasama yang baik antra guru dan siswa.
7.      Guru dan siswa secara disadari ataupun tidak disadari akan menjadi lebih akrab.

   

BAB III
PENUTUP
III.A. Kesimpulan
Pengelolaan kelas merupakan kemampuan dari seorang guru untuk mengendalikan kondisi kelas yang kondusif dan sesuai dengan harapan dan peraturan sistem pengajaran yang baik, banyak sekali permasalahan dan kendala yang dihadapi oleh seorang pengajar dalam melaksanakan kewajibannya mengajar di dalam kelas, dan permasalahan-permasalahan tersebut tentunya harus di tangani oleh seorang pengajar, masalah-masalah tersebut muncul dari dalam maupun luar pribadi pengajar tersebut, dan untuk menangani permasalahan-permasalahan tersebut maka seorang pengajar harus memahami cara mengelola kelas.
III.B. Saran
Masalah pengelolaan kelas bukan merupakan hal yang ringan, aka nada banyak tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan pengelolaan kelas, masalah yang muncul dari dalam maupun dari luar lingkungan kelas, namun demikian pemahaman dan pengelolaan serta pelaksanaan prinsip-prinsip pengelolaan kelas tetaplah menjadi hal yang sangat penting untuk dilaksanakan karena banyak manfaat didalamnya.

1 comment:

  1. mari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
    BONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
    BONUS REFERAL 20% seumur hidup.

    ReplyDelete

CONTOH SURAT PERJANJIAN KONTRAK KERJA LENGKAP DENGAN PASALNYA

Sahabat BERBAGI ILMU berikut saya sampaikan CONTOH SURAT PERJANJIAN KONTRAK KERJA LENGKAP DENGAN PASAL-PASALNYA , semoga bermanfaat .........